News – Pada hari jumat pagi tanggal 10 Maret 2023, 48 jam setelah Silicon Valley Bank dinyatakan mengalami krisis modal dan bankrut, bank tersebut mengalami kolaps.
Silicon Valley Bank sendiri merupakan bank yang berspesialisasi dalam pembiayaan awal. Silicon Valley Bank sendiri sudah menjadi bank terbesar ke-16 di Amerika Serikat berdasarkan aset.
Salah satu penyebab dari bangkrutnya Silicon Valley Bank adalah karena selama satu tahun terakhir ini suku bunga dari Federal Reserve naik secara agresif. Mereka berencana untuk menjual US$2,25 miliar saham baru agar bisa menopang neracanya.
Karena masalah tersebut, regulator calofornia akhirnya memutuskan untuk menutup bank pemberi pinjaman pembiayaan awal tersebut. Silicon Valley Bank kini berada dibawah kendali dari US FDIC (Federal Deposit Insurance Corporation). Aset yang Silicon Valley Bank miliki juga disita oleh otoritas AS.
Muncul kepanikan di antara perusahaan modal ventura besar karena runtuhnya Silicon Valley Bank. Hal tersebut membuat banyak perusahaan yang menarik uang mereka dari bank.
“Kondisi Silicon Valley Bank yang memburuk dengan sangat cepat sehingga membutuhkan waktu kurang dari lima jam. Ini karena deposan menarik uang mereka begitu cepat sehingga bank bangkrut dan penutupan satu hari karena bank berjalan secara klasik tidak dapat dihindari,” ujar Dennis M. Kelleher, CEO Better Markets
Menteri Keuangan Janet Yellen mengadakan pertemuan darurat regulator bank AS untuk menanggapi runtuhnya Silicon Valley Bank secara tiba-tiba.
“Sekretaris Yellen menyatakan keyakinan penuhnya bahwa regulator perbankan akan mengambil tindakan yang tepat, mencatat bahwa sistem perbankan tetap tangguh dan regulator memiliki alat yang efektif untuk menghadapi peristiwa semacam itu,” kata Departemen Keuangan.