Cara Memulai Bisnis Thrift Shop yang Lagi Viral!

Cara Memulai Bisnis Thrift Shop yang Lagi Viral

Toko barang bekas atau thrift shop menjadi semakin populer di kalangan banyak orang dari berbagai generasi. Saat Kamu berbelanja di thrift store, Kamu akan mendapatkan barang yang masih bagus seperti baru, namun dengan harga yang jauh lebih murah. Kamu juga bisa mendapatkan barang yang bermerek sekalipun. Kamu juga bisa melihat Contoh Penerapan Etika Bisnis yang bisa diterapkan pada bisnismu.

Lihat juga : Definisi dan Prinsip Etika Bisnis

Ditambah dengan kemajuan teknologi, thrifting (membeli barang bekas) sudah bisa dilakukan secara online. Coba cari kata kunci “toko barang bekas” di Instagram. Toko barang bekas yang dipadukan dengan strategi pemasaran yang baik tentu bisa menjadi sumber uang. Apakah Kamu tertarik untuk memulai bisnis? Ayo lihat caranya!

1. Tentukan produk dan target pasar

Ada banyak barang bekas yang bisa Kamu jual, termasuk tas, jam tangan, elektronik, buku, pakaian, dan peralatan. Produk yang berbeda mungkin memiliki target pasar yang berbeda juga.

Target pasar peralatan rumah tangga misalnya ibu rumah tangga  dan pensiunan. Namun, target pasar untuk pakaian dan elektronik berbeda. Jadi putuskan produk apa yang akan dijual. Fokus ini memudahkan kamu dalam menentukan target pasar, membangun fungsi bisnis, membuat konten, dan lainnya.

Contohnya, fashion Korea dengan konsep simple, cute, dan warna-warna pastel yang sedang tren saat ini. Dari sini, Kamu dapat memutuskan konsep untuk fotografi produk, feed Instagram, nama brnad, kemasan, hingga konten pemasaran.

 

2. Pilah dan pilih pemasok yang sesuai

Langkah selanjutnya adalah menemukan pemasok yang tepat untuk memenuhi kebutuhan inventaris Kamu. Bahkan, Kamu bisa mencari sendiri barang bekasnya. Misalnya, Pasar Cimol Gedebage Bandung dan Pasar Senen Jakarta yang mendaur ulang dan menjualnya.

Baca Juga :  Ide Usaha Sampingan Yang Dapat Anda Lakukan di Rumah

Tentu saja, memilih satu per satu akan memakan waktu lama. Kamu juga bisa mendapatkan persediaan dari pemasok dalam dan luar negeri. Saat menggunakan pakaian, biasanya dikirim dalam satu tas besar.

Ketika memilih pemasok, satu pemasok harus anda bandingkan dengan yang lain. Sebagai aturan umum, penyedia yang berbeda memiliki harga, jumlah produk, dan peralatan yang berbeda pula.

 

3. Tentukan nama brand beserta logo

Bahkan jika Kamu menjual barang bekas, Kamu dapat menambahkan label, stiker, atau kartu ucapan terima kasih dengan nama brand dan logo Kamu. Selain untuk memamerkan produk Kamu, brand juga dapat mendorong pembeli untuk membeli produk yang kamu jual.

Namun, tentu saja tidak hanya memberikan nama brand yang berkelas saja, tapi juga memberikan produk yang berkualitas tinggi sehingga pembeli kamu mendapatkan pengalaman membeli barang thrift yang baik dari kamu. Bukan tidak mungkin hal tersebut akan menggaet pelanggan lainnya.

 

4. Tetapkan harga jual produk

Agar bisnis Kamu tetap berjalan lancar, Kamu harus bisa menghitung harga jual Kamu dengan baik demi keuntungan tentunya. Jika harganya terlalu rendah, tidak ada yang akan mendapat untung, dan jika harganya terlalu tinggi, tidak ada yang akan membelinya.

Oleh karena itu, perhitungan harga jual harus disesuaikan dengan harga pasar, kualitas produk, biaya operasional, modal, dll. Selain itu, harga jual harus sesuai dengan kualitas produk dan tidak terlalu mahal dibanding kualitas produk.

Lihat Juga: Definisi dan Prinsip Etika Bisnis

5. Gunakan strategi pemasaran yang tepat

Bisnis daur ulang bisa menguntungkan jika dibarengi dengan strategi pemasaran yang tepat. Kamu dapat kembali menyesuaikan strategi pemasaran ini dengan target pasar dan media penjualan yang Kamu pilih.

Baca Juga :  Inilah Cara Daftar SSCASN untuk Calon Pegawai Negeri Sipil

Misalnya, target pasar Kamu adalah anak muda berusia 20-an, dan media sosial seperti Instagram dan TikTok mungkin merupakan media iklan yang cocok karena merupakan media yang paling banyak mereka akses. Dan jangan lupa, sesuaikan dengan Contoh Penerapan Etika Bisnis agar bisnis semakin lancar.

Selain itu, konten pemasaran yang anda gunakan juga harus kompatibel dengan media masing-masing. Misalnya, Kamu dapat beriklan melalui TikTok langsung. Atau, jika Kamu mempunyai di e-commerce, Shopee biasanya mengiklankan produk dengan penjual toko tertentu.

Demikianlah ulasan singkat dari Rudius Media, semoga anda bisa mendapatkan inspirasi dalam memulai bisnis yang lagi viral ini.

Recommended For You

About the Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *